Kamis, 17 April 2014

ASAL - USUL DESA SOMAGEDE

Desa Somagede itu pertama dibuka di Ndesa, yang sekarang menjadi Karangreja. Yang membuka des itu ialah Mbah Arsadita dan Arsadipa. Mbah Arsadita dan Arsadipa itu keturunan Prabu Siliwangi (Jawa Barat).

Didesa ini ada perkumpulan yang diadakan secara rutin setiap hari senin manis. Perkumpulan ini juga diadakan secara besar-besaran, untuk diskusi apa yang perlu di diskusikan. Desa ini dinamakan desa Somagede yang artinya perkumpulan yang diadakan besar-besaran setiap hari Senin manis.

Disebelah barat, ada daerah yang bernama Pelanjan yang sekarang menjadi desa pelanjan (grumbul). Dinamakan desa pelanjan karena di daerah ini ada tempat yang banyak dikunjungi orang untuk mandi. yang sekarang dinamakan KUPEL.



KUPEL


Disebelah selatan desa pelanjan, dahulu ada daerah yang dinamakan desa Warakropoh yang sekarang menjadi desa Wanokropoh. Dinamakan Warakropoh karena dahulu ada warak (badak) yang mati sampai badannya kropos didaerah itu.  Akhirnya daerah itu dinamakan daerah Wanakropoh.

Didaerah yang sekarang menjadi desa Pereng itu dahulu namanya grumbul Margasana. Grumbul Margasana itu yang menjadi tempat tinggal/istirahat Pangeran Diponegoro dan para prajuritnya di Somagede.Pangeran Diponegoro itu preseden pertama kemerdekaan.

Tahun 1826-1827 Pangeran Diponegoro dan para prajuritnya merusak benteng di Banyumas.Pangeran Diponedoro juga membuat taman untuk mandi para prajuritnya. Pangeran Diponegoro dan prajuritnya juga perang melawan penjajah (Belanda) ditempat yang sekarang makam/pasarean Gunung Putri.
Tetapi Pangeran Diponegoro dan prajuritnya kalah. Pasukannya Pangeran Diponegoro juga akan pulang ke tempat tinggalnya di Semarang.Saat Pangeran Diponegoro dan prajuritnya pulang, ternyata ada pasukannya yang ketinggalan di desa itu. dan akhirnya menikah dengan orang sini.

Wakyu itu juga ditemukan peninggalan yang berwujud tombak di tempat peperangan itu tadi. Tombak itu untuk senjata saat Pangeran Diponegoro dan prajurinya berperang dengan Belanda. Tombak itu milik Mbah Kruwed dan yang membuat tombak itu namanya Kyai Sunan Geseng. Dinamakan Mbah Kruwed karena waktu itu beliau sedang banyak pikiran. Nama aslinya tidak tahu siapa, karena saat itu masih ada Belanda jadi tidak ada yang tahu nama aslinya. Kyai Sunan Geseng itu santri dari Demak yang asli penduduk dari Magelang.

Didaerah Lemah Guntur, itu ada gua. Gua itu namanya Gua Naga Raja. Gua itu tembusnya sampai daerah Cilacap. Banyak orng yang bersemedi di gua itu. Salah satunya yaitu Mbah Gua Seca. Beliau semedi ditempat itu sampai urusannya selesai. Banyak orang yang pulang bawa ikan laut dari Cilacap melewati gua itu.

Mbah Gua Seca itu makamnya di makam Mbah Bumi dan sebelahan dengan makam Mbah Arsadita dan Arsadipa.

Di gunung Dieng ada orang yang bersemedi  namanya Mbah Damarjati. Beliau saat bersemedi di Gunung Dieng mendapat wangsit agar beliau berjalan kearah barat sambil menbawa obor.

Saat obornya mati, Mbah Damarjati juga akan mati di tempat itu. Mbah Damarjati di makamkan di Karanganyar.

Di daerah Petilasan, ada salah satu wali yang dijuluki Wali Petilasan Syekh Maulana Maghribi yang dimakamkan di demak. Syekh Maulana itu muridnya Mbah Sukun, yang makamnya ada di Mbah Sukun. Di petilasan juga ada tandanya yaitu 2 batu yang sengaja diletakkan. siapa yang bisa mengangkat 2 batu itu, insya allah keinginannya akan dikabulkan.

Di daerah Tanubaya, dahulu ada kesepuhanannya Mbah Tanubaya. Grumbul itu dinamakan Tanubaya karena Mbah Tanubaya itu dulu senang memberi juga senang menolong dengan ikhlas, tanpa minta imbalan. Akhirnya daerah itu dinamakan desa Tanubaya.

Nang daerah Pelanjan itu juga ada pohon tembaga (yang sekarang tumbang)
MAKAM MBAH SUKUN DAN POHON TEMBAGA
 Lurah pertama di daerah itu namanya Mbah Medali (Jayatirta). tempatnya ada di sebelah utara tamanan. Gelar Medali itu da dapatkan oleh pemerintah Belanda.

Di daerah yang sekarang menjadi Kecamatan Somagede, dulu ada kejadian. Kejadian itu orang Cina ada yang dibegal disana, namanya Lam Cu i. Sekarang daerah itu namanya daerah Bumireja.

Di desa Somagede juga ada sungai yang namanya Sungai Cawang. Dinamakan sungai Cawang karena Kali itu Ada 3 cawang yang asalnya dari tumpukan sungai, belik, dan kupel. Akhirnya dinamakan sungai Cawang yang alirannya sekarang sampai Sungai Serayu.


Bila ada kesalahan saya mohon maaf,
Terima kasih..

2 komentar: